A. Manusia sebagai Khalifah di Muka Bumi
Manusia
diciptakan oleh Allah swt tidak hanya sebagai makhluk penghuni bumi ini akan
tetapi diciptakan oleh Allah dengan mengemban tugas yang sangat penting. Selain
diciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah, manusia juga mendapatkan tugas
sebagai khalifah di bumi.
Oleh karena
itu, manusia berbeda dengan makhluk yang lain dalam hal penciptannya. Manusia
adalah makhluk yang paling sempurna, yang diciptakan dengan memiliki akal dan
nafsu. Sehingga Allah swt menunjuk manusia sebagai khalifah di muka bumi ini.
Berikut ayat-ayat yang berkaitan dengan tugas manusia:
1.
Surah Al-Baqarah: 30
a.
Bacaan Surah Al-Baqarah: 30
وَإِذْ قاَلَ رَبُّكَ لِلْمِلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ
خَلِيفَةً ۖ قَا لُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَسْفِكُ الدِّ مَا
ءَ وَنَحْنُ نُسَبَّحُ بِهَمْدِكَ وَنُسَبِّحُ بِحَمْدِ كَ وَنُقَدِّ سُ لَكَ ۖ
قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Artinya:
ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seseorang di muka bumi.” Mereka berkata: “mengapa Engkau
hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah, padahal Kami senantiasa bertasbih dengan memuji
Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya aku mengetahui
apa yang tidak kamu ketahui.”
b.
Kandungan Surah Al-Baqarah: 30
a.
Komunikasi antara Allah dengan Malaikat sebelum Allah menciptakan
manusia.
b.
Manusia dipilih sebagai khalifah karena memiliki potensi berupa
hawa nafsu, pendengaran, pengelihatan, penciuman, hati atau perasaan, akal
pikiran, mulut, tangan dan kaki.
c.
Kekhawatiran malaikat akan kerusakan bumi yang akan dilakukan oleh
manusia.
d.
Malaikat selalu bertasbih, memuji dan mensucikan Allah.
e.
Allah Maha mengetahui segala sesuatu.
c.
Perilaku yang Mencerminkan Surah Al-Baqarah: 30
Khalifah artinya seseorang yang dijadikan pengganti atau seseorang
yang diberi wewenang untuk bertindak sebagai pengatur atau wakil Allah swt di
muka bumi untuk melaksanakan perintah-perintahNya, memakmurkan bumi, serta
memanfaatkan segala yang ada di muka bumi.
Menurut Syekh Muhammad Abduh, walaupun manusia memiliki kelemahan
dan keterbatasan, namun Allah memberikan keunggulan, potensi dan rasio yang
mampu menundukkan seluruh kekuatan yang ada di alam. Dengan rasio, gagasan,
kreativitas, dan ilmunya, maka karya manusia tidak terbatas.
Syarat-syarat
menjadi pemimpin anatara lain:
-
Berpengalaman
-
Sehat jasmani dan rohani
-
Bertanggung jawab, teguh, dan kuat menjalankan tugas.
Kewajiban seorang pemimpin
-
Membela negara dan agama serta menjalankan syariat agama dengan
benar
-
Menjaga keamanan dan ketentraman umum
-
Bermusyawarah dalam memutuskan segaka perkara
-
Mengangkat pembantu (kahlifah) sesuia dengan keahliannya.
2.
Surah Al-Mukminun: 12-14
a.
Bacaan Surah Al-Mukminun: 12-14
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإِنسَانِ مِن سلالةٍ مِن طِينٍ (١٢) ثُمَّ جَعَلْنَاهُ
نُطْفَةً فِيْ قَرَارٍ مَكِيْنٍ (١٣) ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا
اْلعَلَقَةَ مُضْغَةْ فَخَلَقنَا اْلمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا اْلعِظَامَ لَحْمًا
ثُمَّ أَنْثَأْنَاهُ خَلْقًا اَخَرْ فَتَبَارَكَ اللهُ أَحْسَنِ اْلخَالِقِينَ (١٤)
Artinya:
“dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal)
dari tanah, kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalaam
tempat yang kokoh (rahim), kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah,
lalu segumpal darah itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan Dian makhluk yang (berbentuk)
lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.
b.
Kandungan Surah Al-Mukminun: 12-14
a.
Manusia diciptakan dari saripati tanah yang berproses melalui beberapa fase dan kejadiannya.
b.
Allah adalah sebaik-baik pencipta
c.
Proses kejadian manusia terbukti melalui Al Qur’an dan ilmu
pengetahuan sehingga dapat memperkuat keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt,
Sang Maha Pencipta.
Manusia adalah
makhluk Allah yang paling sempurna dan mulia di antara semua makhluk. Kelebihan
manusia terletak pada jasmani dan rohani. Perbedaan terbesarnya adaalh pada
akal pikiran manusia. Dengan akal pikiran itu, manusia dapat membedakan yang
baik dan buruk, halal dan haram.
Dengan akal
pikiran itu juga manusia dapat berbicara berbagai macam bahasa, mempelajari
ilmu, serta bisa melaksanakan kewajiban menyembah kepada Allah, menjalin
hubungan kemasyarakatan dan yang terpenting adalah manusia harus dapat
bersyukur kepada Allah atas segala nikmat yang di berikanNya.
3.
Surah Az-Zariyat: 56
a.
Bacaan Surah Az-Zariyat: 56
وَمَا حَلَقْتَ الْجِنَّ وَاْلِإنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Artinya:
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku.”
b.
Kandungan Surah Az-Zariyat: 56
a.
Allah swt menciptakan jin dan manusia untuk menyembah dan mengabdi
kepada Allah.
b.
Menyembah kepada Allah adalah ibadah, baik itu ibadah khusus
(mahdah) ataupun ibadah umum (ghairu mahdah).
c.
Menyakini bahwa agama Islam adalah agama yang paling benar dan
diridai oleh Allah.
d.
Mencari rida Allah, adalah setiap perbuatan, pengabdian atau
penyembahan harus diawali dengan basmallah dan niat memohon rida Allah swt.
c.
Perilaku yang Mencerminkan Surah Az-Zariyat: 56
Allah swt menganjurkan kepada kita untuk beribadah dengan cara
apapun, salah satunya dengan zikir dan salat. Zikir adalah untuk mengingat
kebesaran, kemuliaan, kebesaran, kekuasaan dan keagungan Allah swt. Salat
merupakan cara mendekatkan diri sebagai hamba kepada Sang Khalik. Salat juga
merupakan media komunikasi antara hamba dan Sang Pencipta.
Dengan kedua hal tersebut (zikir dan sholat), akan menjadi kekuatan
yang dapat mengubah pribadi seseorang menjadi pribadi yang saleh. Oleh karena
itu, hendaknya dilakukan dengan cara:
a.
Dalam keadaaan suci (berwudhu)
b.
Khusyuk
c.
Menghadap kiblat
d.
Di tempat yang bersih, suci dan tenang.
4.
Surah An-Nahl: 78
a.
Bacaan Surah An-Nahl: 78
وَاللهُ أَخْرَجَكُمْ مِن بُطُونِ أُمَّهَاتِكُم لآ تَعلَمُونَ شَيْئًا
وَ جَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَاْلأَبْصَارَوَالأَفْئِدَة ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya:
“dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaaan tidak mengetahui
sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, pengelihatan, dan hati, agar kamu
bersyukur.”
b.
Kandungan Surah An-Nahl: 78
1.
Allah swt dengan kekuasaanNya mengeluarkan bayi melalui proses kelahiran
ibunya.
2.
Bayi lahir dengan lemah dan dalam keadaaan tidak mengetahui apapun.
3.
Dengan kemurahanNya, Allah memberikan anugrah ke[ada bayi berupa
pendengaran, pengelihatan, hati, agar mampu bersyukur, dengan cara pendengaran
untuk mendengarkan, pengelihatan untuk melihat, dan hati untuk merasa.
4.
Tugas kewajiban, bagi kedua orang tua untuk merawat, membesarkan,
dan memberi pendidikan hingga menjadi kuat, cerdas, dan dewasa.]
c.
Perilaku yang Mencerminkan Surah An-Nahl: 78
Allah swt menciptakan menusia dengan sempurna yakni memiliki fisik
yang terdiri dari pengelihatan, pendengaran, dan hati. Allah memerintahkan
manusia agar senantiasa bersyukur terhadap segala nikmat dan rahmat yang
dianugrahkanNya sebagai cntoh:
1.
Telinga digunakan untuk meendengarkan yang baik-baik.
2.
Mata digunakan untuk melihat dan dijaga dari pandangan yang
diharamkan.
3.
Hati digunakan untuk merasa dan tidak mengeluarkan sifat-sifat
tercela yang menyakitkan orang Islam.
4.
Akal digunakan untuk memikir pada hal yang lebih bermanfaat baik
bagi diri sendiri, maupun orang Islam.
Semua hal yang
baik dilakukan dan hal-hal yang jelek ditinggalkan untuk menunjukkan
ketaatannya kepada Allah swt agar hidup di alam dunia mendapatkan keselamatan
dan kebahagiaan yang di ridai Allah swt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar